Thursday, August 29, 2013

Pendamping Ibu Hamil Saat Kelahiran

Bagaimana memilih pendamping persalinan yang tepat?

Tips Ibu Hamil
Persalinan adalah momen istimewa, sekaligus mendebarkan. Saat kontraksi terjadi, banyak Ibu tak dapat lagi berpikir jernih. Sebaiknya, Ibu memang hanya fokus menjalani tahapan persalinan, dan biarkan orang terdekat lain yang mengurus hal penting lainnya. Mulai dari membawa Ibu ke rumah sakit, menghubungi dokter kandungan, mengurus administrasi, hingga mengambil keputusan akhir tentang proses melahirkan yang terbaik untuk kondisi dan bayi saat itu.

Sebagian besar Ibu hamil akan memilih suaminya untuk menjadi pendamping persalinan. Tapi, bila kebetulan suami Ibu tak bisa menemani, Ibu bisa minta bantuan orang terdekat lain untuk menjadi pendamping persalinan. Bisa orang tua, adik/ kakak, atau bahkan sahabat dekat.
Saat proses persalinan nanti, pendamping Ibu hamil akan bertugas sebagai orang kepercayaan. Untuk itu, pastikan mereka mengetahui persis tentang berbagai hal penting seputar perencanaan persalinan Ibu. Misalnya mengetahui perkiraan tanggal melahirkan, jenis proses persalina yang akan dijalani, hingga seputar urusan administrasi.

Pendamping persalinan yang baik juga harus dapat menenangkan Ibu dan kuat melihat proses persalinan itu sendiri. Mereka harus siap melihat Ibu kesakitan, bahwa rela menjadi sasaran emosi Ibu yang pasti akan labil dilanda kesakitan dan kecemasan. Misalnya, suami Ibu mungkin harus siap menerima cubitan atau omelan dari Ibu saat nanti merasakan sakit kontraksi. Lucu ya? Tapi memang ini sering terjadi lho!

Beberapa tips mempersiapkan pendamping persalinan agar dapat berperan optimal saat persalinan nanti:
·         Sempatkan diri untuk mengikuti kelas senam hamil bersama Ibu. Tujuannya agar ia dapat membantu mengingatkan Ibu tentang teknik pengaturan nafas dan mengejan saat persalinan alami.
·         Libatkan ia dalam penyusunan perencanaan persalinan Ibu.
·         Pendamping persalinan sebaiknya tahu cara memijat punggung Ibu saat melewati tahapan kontraksi nanti. Bila belum familiar, ajari sejak jauh-jauh hari ya, Bu!

·         Tahu cara membuat Ibu merasa relaks dan tenang.

Menu Makan & Minuman Ibu Hamil Sebelum Kelahiran

Makan untuk energi melahirkan

Tips Ibu Hamil
Proses melahirkan membutuhkan energi yang tak kalah banyak dengan lari marathon. Manfaatkan waktu untuk menjaga asupan energi menjelang saat-saat melahirkan. Cobalah makan sedikit tapi sering. Bisa jadi saat kontraksi makin kuat, Ibu takkan sanggup lagi untuk menelan makanan!

Apa yang bisa saya makan menjelang melahirkan?

·         Sumber karbohidrat kompleks yang dapat memberi simpanan energi, seperti roti gandum, roti kering (bagelen), kue beras, pasta, nasi, buah kering, pisang, dan sereal.
·         Sup kaldu, puding susu, yoghurt rendah lemak, dan apple pie.
·         Hindari buah bercita rasa asam seperti jeruk atau anggur.
·         Satu sendok makan madu, sebatang coklat, atau teh manis juga dapat memberi asupan energi cepat bagi tubuh Ibu menjelang proses melahirkan.

Minuman Sebelum Melahirkan

Pastikan Ibu hamil minum cukup banyak untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat proses melahirkan nanti. Beberapa jenis minuman yang baik untuk persiapan fisik Ibu:
  • Air putih
  • Teh hangat dicampur madu
  • Jus apel atau mangga
  • Minuman mineral berkarbonasi yang cepat diserap tubuh. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengkonsumsinya.

Ibu hamil tidak diperkenankan minum jus jeruk atau anggur menjelang melahirkan, karena jenis buah ini mengandung banyak asam yang dikhawatirkan justru menimbulkan masalah pencernaan.

Kontraksi Braxton Hicks Pada Ibu Hamil

Tips Ibu Hamil
Bagaimana sih gejala Braxton Hicks?

Memasuki trimester ketiga, Ibu hamil sangat mungkin merasakan perut sedikit tegang atau mirip kram menstruasi. Kontraksi ini terjadi karena rahim Ibu mengencang lalu mengendor lagi secara tidak beraturan.

Kondisi ini akan makin sering berulang menjelang akhir kehamilan. Bahkan mungkin akan terasa lebih sakit, terutama bila bayi Ibu sedang berubah posisi dengan kepala di bawah. Kontraksi tak beraturan ini yang disebut dengan Braxton Hicks.

 Perbedaan mendasar antara kontraksi sungguhan dengan braxton hicks adalah dari pola waktu terjadinya. Jika kontraksi saat akhir kehamilan makin sering dan makin lama, Ibu baru perlu waspadai. Selain itu, insting Ibu biasanya akan mengetahui bila yang terjadi adalah kontraksi sungguhan, karena akan terasa jauh lebih sakit.
 
Jika Ibu  merasa ragu dan khawatir, tak ada salahnya untuk berkonsultasi pada dokter kandungan agar dapat lebih memastikannya.

Kiat Hadapi Braxton Hicks

Jika Braxton Hicks yang Ibu alami terasa sakit sekali, bisa jadi Ibu  sedang kelelahan. Untuk mengurangi rasa sakit, coba mengubah posisi tubuh seperti dari berdiri menjadi duduk, berbaring miring, atau berjalan-jalan sedikit.  Banyak  minum air putih untuk mencegah dehidrasi juga  bisa membantu. Lakukan hal-hal yang membuat Ibu  lebih rileks. Latihan pernafasan juga sangat baik untuk Ibu hamil dalam menghadapi datangnya kontraksi ini.

Wednesday, August 28, 2013

Kapan Waktunya Ibu Hamil Harus Ke Rumah Sakit?


Tips Ibu Hamil

Saatnya Pergi Ke Rumah Sakit!

Pengalaman bersalin setiap Ibu hamil akan berbeda-beda. Tapi, terdapat perhitungan dasar pola kontraksi yang dapat menjadi panduan Ibu:
·         Jika ini adalah kehamilan pertama Ibu, saat tepat untuk menghubungi dokter adalah ketika kontraksi terjadi setiap lima menit dan berlangsung sekitar 30 hingga 40 detik. Setelah mendapat laporan pola kontraksi seperti ini, biasanya dokter akan meminta Ibu untuk segera pergi ke rumah sakit.
·         Untuk kasus kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya, Ibu sebaiknya mulai menghubungi dokter saat pola kontraksi berjarak tujuh menit.
·         Jangan ragu untuk segera menghubungi dokter bila Ibu butuh kepastian tentang kondisi yang Ibu alami selama tahap awal persalinan ini

Apa saja yang perlu diketahui oleh dokter?
 
Saat Ibu menghubungi dokter, ia akan dapat mengetahui gambaran kondisi kontraksi dari suara dan pola pernafasan Ibu. Beberapa jenis pertanyaan yang mungkin akan diajukan oleh dokter adalah:
·         Bagaimana kondisi Ibu dan kapan terakhir kali Ibu merasakan bayi Ibu bergerak?
·         Sejak kapan kontraksi telah berlangsung? Berapa jarak waktu kontraksi? Berapa lama berlangsung?
·         Apakah air ketuban Ibu sudah pecah? Adakah flek atau pendarahan dari vagina?
·         Kemudian dokter akan menyarakankan kapan sebaiknya Ibu pergi ke rumah sakit.

Saatnya segera menghubungi dokter atau pergi ke rumah sakit

Jika Ibu hamil mengalami tanda-tanda berikut ini, jangan tunda untuk segera menghubungi dokter atau rumah sakit:  
·         Ibu mengalami kontraksi pada usia kehamilan 37 minggu  
·         Ibu merasa terjadi perubahan pergerakan bayi dalam kandungan. Baik itu berkurang, tak bergerak sama sekali atau jauh lebih aktif. Normalnya, Ibu dapat merasakan 10 gerakan bayi selama 12 jam.
·         Ibu mengalami kontraksi yang sangat kuat dan tak tertahankan.
·         Air ketuban Ibu pecah.
·         Terjadi pendarahan pada vagina.

Jika Ibu menemui kondisi sulit menghubungi dokter melalui telepon, sebaiknya Ibu langsung periksakan diri ke rumah sakit untuk memastikan semua dalam keadaan baik. Pada kondisi darurat, jangan ragu meminta jemputan ambulans jika Ibu tak bisa pergi ke rumah sakit sendirian.

Mungkinkah ini sekedar kontraksi palsu?
 

Sebelum proses persalinan sungguh terjadi, seringkali Ibu memang mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Gejalanya, kontraksi berlangsung dengan pola yang acak dan akan segera menghilang setelah Ibu beristirahat. Jika ibu masih merasa ragu, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk memastikan keadaan Ibu.

Induksi Saat Ibu Hamil Persalinan


Tips Ibu Hamil
Terdapat beberapa alasan mengapa induksi perlu dilakukan

·         Ketuban Ibu mungkin sudah pecah tetapi belum ada kontraksi
·         Adanya komplikasi pada Ibu hamil yang mengharuskan bayi Ibu  harus segera dilahirkan.
·         Tanggal persalinan yang sudah lewat terlalu lama.
  
Bagaimana proses induksi berlangsung?

Induksi memang menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman. Untuk membantu menguranginya, Ibu dapat melakukan teknik pernafasan seperti pada kelas prenatal.

Proses induksi bisa berlangsung cukup cepat tapi bisa juga butuh waktu satu dua hari barulah terjadi proses melahirkan. Berikut ini adalah gambaran singkat tentang cara-cara induksi yang biasa dilakukan oleh dokter Ibu hamil:

Jangkauan selaput (Membrane sweep) – Cara ini sangat mirip dengan pemeriksaan dalam. Bidan atau dokter Ibu  akan merentangkan mulut rahim dengan jari agar proses kehamilan terjadi. Jika berhasil, proses kelahiran bisa terjadi dalam 24-48 jam. Tapi jangan panik bila tidak berhasil. Karena dokter atau bidan pasti akan memberi bantuan yang terbaik .

Memecahkan ketuban – ketuban Ibu  dipecah dengan alat menyerupai jarum rajut untuk mendorong kontraksi.

Prostaglandin
– Hormon yang menstimulasi proses kelahiran. Dapat digunakan sebagai jeli atau semacam spiral yang diletakkan di leher mulut rahim.

Oksitosin – Biasanya dimasukkan lewat selang infus. Hormon ini dapat mendorong terjadinya beberapa kontraksi yang kuat. Biasanya dilakukan bersama dengan pemecahan ketuban Ibu.

Cara Menyusun Rencana Persalinan Bagi Ibu Hamil


Mengapa Perencanaan Persalinan Penting?

Tips Ibu Hamil
Tips bagi para Ibu hamil - Coba Ibu bayangkan, jika seketika saat tengah malam air ketuban Ibu pecah dan kontraksi menjelang kelahiran terjadi. Saat itu pati Ibu hanya fokus menjalani proses persalinan tahap demi tahap, bukan lagi sibuk mempertimbangkan pilihan kamar atau mencari obat gosok pereda nyeri punggung.

Nah, untuk memastikan agar semua berjalan lancar dan pendamping persalianan maupun dokter tahu persis bagaimana membuat Ibu nyaman, ayo buat perencanaan persalinan sedini mungkin. 

Perencanaan ini mungkin memasukkan juga hal-hal seperti pilihan pereda sakit yang Ibu mau, permintaan inisiasi menyusui dini (IMD) langsung setelah bayi lahir, dsb.
Memikirkan apa saja yang dibutuhkan saat persalinan tak hanya membantu Ibu mempersiapkan diri, namun juga membantu Ibu agar lebih tenang saat waktu persalinan tiba. Perasaan tenang ini muncul karena Ibu percaya dokter dan pendamping persalinan tahu persis keinginan Ibu. Tapi ingat ya, saat pelaksanaannya belum tentu semua dapat berjalan ideal, banyak hal dapat terjadi saat detik-detik terakhir. Ibu juga harus fleksibel selama itu dilakukan demi kebaikan Ibu dan bayi.
 
Bagaimana cara menyusun perencanaan persalinan?

Sebelum menyusun rencana persalinan, kumpulkan informasi yang dibutuhkan sebanyak mungkin! Coba konsultasi dengan dokter Ibu hamil, calon pendamping persalinan, bahkan instruktur senam hamil. Berbagi saran dan pengalaman dengan sesama Ibu yang lebih berpengalaman juga seringkali membantu lho, Bu!

Cari tahu, apa saja hal yang harus diantisipasi untuk menghadapi persalinan nanti.
Melibatkan calon pendamping persalinan saat penyusunan perencanaan ini juga penting. Tujuannya agar mereka tahu persis tugas dan tanggung jawabnya, dan merasa nyaman melakukannya nanti. Jika butuh informasi lebih lanjut, Bebeclub juga siap dihubungi setiap saat.

Untuk memudahkan Ibu, Ibu dapat mengunduh format perencanaan persalinan yang telah kami siapkan berikut ini. Tentunya, Ibu tak perlu terlalu kaku mengikuti setiap poin yang kami sarankan. Silahkan sesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan Ibu.
Yang terpenting, pastikan perencaan persalinan tersebut adalah yang terbaik untuk Ibu dan bayi nanti.
Selamat mencoba!